Financial Information & Market Access Forum - 1751364360872
-
Ada dua data makro ekonomi yang rilis hari ini (1/7/2025), pertama PMI manufacturing dan kedua inflasi. Bagaimana hasilnya?
Data PMI manufacturing Indonesia jeblok banget dan ini bulan ketiga berturut-turut sejak April 2025. Kalau kami melihat ada pola efek kebanyakan liburan jadi ada perlambatan aktivitas. Namun, jika Juli tetap kontraksi di bawah 48, berarti ada yang salah sama ekonomi Indonesia.
Btw, posisi manufacturing PMI manufacturing Indonesia pada Juni 2025 itu sebesar 46,9, ini level terendah sejak Agustus 2021. Sebenarnya kalau 49 kita masih maklum nah ini di bawah 48 selama 3 bulan berturut-turut.
Di sisi lain, data inflasi akhirnya naik. Inflasi bulanan bisa lepas dari deflasi dan inflasi tahunan naik jadi 1,87% vs 1,6%.
Pertanyaannya, apa implikasi data ekonomi makro ini terhadap pasar saham? sebenarnya kalau ke pergerakan harga saham secara gak langsung aja dan jangka pendek, tapi lebih ke kinerja emitennya yang jadi underlying sebuah saham.
Penjelasan detailnya ada di sini: https://www.mikirduit.com/dampak-pmi-manufacturing-kontraksi-dan-inflasi-indonesia-naik-ke-pasar-saham/
$BMRI $BBRI $BBNI