Financial Information & Market Access Forum - 1744527794879
-
Salah satu masalah klasik masyarakat (dunia termasuk Indonesia) dalam mencari cuan adalah FOMO. Termasuk, tren sektor saham booming hingga emas.
Menariknya, ada yang bilang, nggak masalah kalau FOMO-nya emas, bisa jadi aset.
Nah, masalahnya bukan di aset, tapi uang yang dibelikan aset itu rencananya digunakan untuk apa? apakah dalam jangka dekat atau panjang?
Jika dalam jangka dekat, nilai uang dia di emas bisa saja turun jika tekanan risiko ekonomi mereda ditambah harga emas Antam ada spread selisih antara harga jual-beli sekitar Rp100.000 per gram (nilainya berubah2 tapi sekitarannya segini).
Bicara investasi itu jangka panjang dan mudah saja, tapi yang nggak mudah nafsu ingin cepet kaya. Seperti yang ditanyakan Jeff Bezos kepada Warren Buffett, "Caramu menjadi kaya mudah, tapi kenapa banyak yang tidak berhasil?" Buffett pun menjawab karena banyak yang tidak sabar dan suka menjadi kaya dengan lambat.
Begitu juga dalam saham, dalam 1 tahun terakhir banyak yang mencari saham corporate action dengan harapan bisa multibagger dalam waktu singkat. Walaupun harus dibayar dengan risiko yang nggak kecil juga. (dan sejak awal saham juga aset high risk)
Mungkin ini tulisan dasar untuk membantu mindset-mu bisa menyesuaikan dengan targetmu: https://www.mikirduit.com/pahami-holding-stamina-kunci-kaya-pelan-pelan-tapi-pasti/
$BBCA $BBRI $BMRI