Financial Information & Market Access Forum - 1739934484508

[A Former User]

Devisa Hasil Ekspor 100%, apakah sebuah kebijakan aneh dan bisa buruk untuk saham tambang non-migas?

Cerita devisa hasil ekspor yang enggan dibawa pulang oleh para eksportir ini adalah masalah lawas dari dulu.

Problemnya kata eksportir:

1. Kalau dibawa ke Indonesia ongkos konversinya mahal
2. Kalau dibawa ke Indonesia fasilitas hedgingnya juga mahal

Sehingga mereka betah simpen dananya di luar aja deh. Untuk masalah ini, BI sempat kalkulasi bikin produk hedging structured product untuk bisa membuat tarifnya menjadi menguntungkan untuk pengusaha. (ini dilakukan 2016-2017), tapi waktu itu kayaknya belum mampu menarik DHE dari di luar.

Sampai akhirnya dibuat kebijakan bertahap seperti, pada tahap pertama minimal 30% DHE ditempatkan di dalam negeri selama 3 bulan. Dan terakhir menjadi 100% selama 12 bulan.

Apakah itu aneh? jawabannya gak aneh juga kok. Thailand sudah melakukan itu juga. Lalu, siapa yang diuntungkan dan dirugikan di sini?

Simak selengkapnya di sini: https://www.mikirduit.com/memahami-efek-devisa-hasil-ekspor-100-persen-wajib-di-indonesia-ke-saham/

$BBRI $BBCA $BMRI