Financial Information & Market Access Forum - 1749106681713
-
Muncul wacana bikin bursa logam, saya jadi teringat deretan kisah bursa komoditas di Indonesia dari batu bara, timah, dan CPO. Bagaimana nasibnya?
Bicara bursa komoditas, kita akan berhubungan dengan regulator perdagangan berjangka, yakni Bappebti dengan dua bursanya JFX dan ICDX.
Secara historis, kedua bursa ini sama-sama punya bursa komoditas pasar fisik. ICDX lebih dulu terkenal dengan timah dan CPO, sedangkan JFX sempat punya bursa batu bara, olein, kopi, dan dulu sempat teh-tehan (cuma nggak tahu jadi apa nggaknya).
Secara umum perkembangan bursa batu bara di JFX justru redup sebelum bersinar. Kala itu, di 2014, kita punya bursa batu bara dengan penjual cuma $PTBA dan pembeli dari luar. Cuma masalahnya waktu perdagangan kurang pas dengan waktu negara pembeli. Akhirnya transaksi sangat rendah dan kini tidak ada kabar lagi.
Di sisi lain, bursa timah dan CPO berjalan lebih baik, tapi dengan pertumbuhan yang lambat. Bursa timah juga didukung oleh $TINS sebagai penambang timah terbesar di Indo serta perusahaan swasta yang ada di Bangka sana.
Lalu, bursa CPO juga berkembang cukup lambat. Bahkan, sampai di relaunch di 2023. Untuk ICDX, bursa CPOnya jalan karena dukungan grup ICDX (yang terafiliasi dengan Grup Sinarmas).
Menariknya, setelah saya lihat data perkembangan transaksi bursa timah dan CPO hasilnya cukup menarik. Pertumbuhan cukup agresif dengan jumlah buyer dan seller yang berkembang.
Dari sini, mungkin ada peluang bursa logam mencatatkan hal yang sama jika diurus oleh pihak yang berpengalaman.
Catatannya, bursa logam akan membutuhkan waktu untuk berkembang, semoga saja saat bursa logam aktif, cadangan nikel kita masih tersisa.
Lalu, apa dampaknya keberadaan bursa ini ke saham-saham nikel? simak ulasan lengkapnya di sini: https://www.mikirduit.com/rencana-bursa-logam-bisa-jadi-penyemangat-saham-nikel/
$MBMA