Financial Information & Market Access Forum - 1735875479973
-
$IHSG menguat di 2 hari pertama Januari, tanda-tanda apa nih?
Jadi, dalam pasar saham itu ada dua momentum market di Januari, yakni The January Effect dan The January Barometer.
January Effect itu digambarkan sebagai momentum pasar saham menguat. Hal itu disebabkan adanya aksi jual di akhir tahun, terutama untuk saham yang floating loss dengan tujuan mengamankan modal hingga mengurangi tagihan pajak.
Dari cash yang didapatkan dari jual rugi itu, beberapa investor mulai melakukan aksi beli di Januari. Sehingga demand beli akan terasa spesial di Januari. Meski, realitanya di pasar saham AS maupun Indo, Januari bukanlah bulan dengan probabilitas kenaikan saham yang terbaik. Probabilitas di Januari masih kalah dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya, bahkan termasuk Oktober.
Selain January Effect, ada lagi namanya January Barometer. Jadi, asumsinya posisi pergerakan harga saham sebulan di Januari bisa mengambarkan prospek saham tersebut di bulan selanjutnya. Misalnya, bulan Januari naik, berarti sepanjang tahun bisa oke, begitu juga dengan sebaliknya.
Namun, January barometer ini juga bukan asumsi yang cukup kuat. di Pasar saham AS periode 1950 - 2021, January Barometer mengalami kekeliruan sebanyak 11 kali. Lalu, di pasar saham Indonesia pada 2001-2024, January Barometer juga mengalami kekeliruan sebanyak 11 kali.
Beberapa pakar di sana juga menilai January Barometer tidak begitu valid di luar pasar saham AS.
Lalu, apa saham yang menarik dibeli di Januari?
Balik ke dasarnya lagi, beli saham yang lagi murah dengan prospek bangkit di 2025. Kami sendiri sudah merilis 17 saham yang cocok untuk value investing di 2025 dalam publikasi 24 digest Desember. Untuk ringkasan 5 dari 17 saham yang kami sebut, kamu bisa baca selengkapnya di sini: https://www.mikirduit.com/momentum-investasi-di-januari-berikut-5-pilihan-saham-yang-sudah-diskon/
$BBRI $BMRI